Arsip Kategori: Liga Italia

Roma vs Napoli: Menanti Serigala Ibu Kota yang Lebih Galak

AS Roma tumbang sebelum jeda internasional. Saat Liga Italia kembali bergulir akhir pekan ini, Claudio Ranieri menginginkan respons dari para pemainnya.

Roma kalah saat tandang ke markas SPAL pada pertandingan pekan ke-28 Liga Italia sebelum jeda internasional. Giallorossi takluk dengan skor 1-2 dari tuan rumah.

Kekalahan itu menghambat upaya Roma untuk mendekati empat besar. Edin Dzeko dkk saat ini masih tertahan di peringkat kelima dengan 47 poin, tertinggal empat angka dari AC Milan yang ada di urutan keempat.

Saat liga kembali bergulir akhir pekan ini, Roma akan menjamu Napoli di Stadion Olimpico, Minggu (31/3/2019) malam WIB. Ranieri mengharapkan reaksi positif dari Roma.

“Saya bicara kepada para pemain saya dengan keras di Ferrara (markas SPAL, red.) dan saya mengharapkan respons yang kuat. Ada alasan kenapa seorang pelatih melakukan apapun,” ujar Ranieri seperti dikutip Football Italia.

“Saya mengharapkan sesuatu yang besar dari para pemain yang bermain untuk Roma. Saya menunggu jawaban dengan karakter dan kepribadian.”

Meski menginginkan respons kuat dari Roma, Ranieri tak akan gegabah menginstruksikan timnya untuk menekan di sepanjang laga. Roma akan tetap tampil hati-hati.

“Kami harus sangat hati-hati. Kami akan menekan, ya, tapi selesai ketika Anda sudah main 90 menit. Sebaliknya lebih baik bijaksana dan menekan di waktu yang tepat,” katanya.

Dibuat Malu Oleh Kelakuan Sang Ibu, Pemain AS Roma Ini Ajukan Protes

Pemain muda AS Roma, Nicolo Zaniolo, melakukan protes atas kelakuan nyeleneh dari sang Ibu dalam akun sosial media Instagram. Nicolo bahkan menyuruh Ibunya untuk berhenti mengupload foto seksi di sosial media dikarenakan umurnya yang sudah tua.

Ada-ada saja kelakuan sang Ibu dari pesepakbola milik Roma, Nicolo. Ibu dari Nicolo yang bernama Frabcesca Costa sering memposting foto selfie dirinya di akun sosial media Instagram. Bahkan, beberapa postingan memperlihatkan bentuk tubuh seksi dari Frabcesca.

Padahal diketahui bahwa umur dari Frabcesca sudah tak lagi muda. Ibu dari wonderkid Roma tersebut, saat ini telah berusia 40 tahun. Sekilas memang wajah dari Frabcesca masih terlihat muda.

Namun, yang membuat Nicolo melakukan protes terhadap Ibunya ialah kebiasaan dari Frabcesca yang memposting foto dengan gaya mulut bebek yang sedang tren di kalangan anak muda. Bukan hanya itu, Nicolo nampaknya juga malu atas postingan sang Ibu yang memperliatkan keseksiannya.

DIlansir dari The Sun, Nicolo berkomentar dalam postingan terbaru yang diunggah oleh Frabcesca.

“Hentikan Bu. Apa yang kamu lakukan dengan mulutmu seperti itu? Kamu sudah berumur 40 tahun!”

Hasil Inter vs Napoli: Gol Dramatis Lautaro Martinez Menangkan Nerazzurri

Inter Milan memenangi duel sulit melawan Napoli di laga Boxing Day. Gol dramatis Lautaro Martinez pada masa injury time memastikan Inter menang tipis 1-0.

Menjamu Napoli di Giuseppe Meazza, Kamis (27/12/2018) dinihari WIB, Inter langsung menggebrak. Sepakan spekulatif Mauro Icardi dari kick-off nyaris berbuah gol, meski akhirnya mengenai mistar gawang.

Kedua tim relatif berimbang. Whoscored mencatat penguasaan bola di angka 50%-50%, kedua tim juga sama-sama mencatatkan 12 tembakan. Inter punya lima percobaan mengarah ke gawang, berbanding empat punya Napoli.

Gol sendiri baru tiba di penghujung laga. Lautaro Martinez menyambar umpan silang Keita Balde Diao di masa injury time dan menjadi penentu kemenangan tuan rumah.

Dengan hasil ini, Inter memangkas jarak dengan Napoli di posisi dua. Dengan koleksi 36 poin dari 18 pekan di posisi tiga, mereka kini tertinggal lima poin dari Napoli.

Jalannya Pertandingan

Inter nyaris langsung mendapatkan gol sensasional dari kick-off. Melihat Alex Meret jauh dari garis gawang, Mauro Icardi mengarahkan tendangan langsung dari tengah lapangan. Bola menghantam mistar gawang dan dihalau Alex Meret.

Napoli merespons di menit ke-15. Arkadiusz Milik menyodorkan bola ke Lorenzo Insigne dan diselesaikan oleh rekan setimnya itu. Samir Handanovic masih bisa menghalau.

Inter mencetak gol di menit ke-31 dari sepak pojok. Tapi gol hasil sepakan voli Ivan Perisic itu dianulir karena si pemain sudah lebih dulu berada dalam posisi offside.

Inter punya peluang lain di menit ke-39. Joao Mario menyambut sundulan Mateo Politano, namun masih tepat ke arah Meret.

Inter nyaris bikin gol di menit ke-43. Mauro Icardi mendapatkan bola di depan gawang dan melewati adangan Meret. Icardi menyontek bola dalam posisi badan kurang sempurna, Kalidou Koulibaly memblok tepat di garis gawang.

Mario membuang kesempatan di masa injury time babak pertama, saat tendangan melebar. Babak pertama berakhir tanpa gol.

Sepakan Brozovic di menit ke-54 mengawali ancaman Inter di babak kedua. Tembakannya masih melebar. Tekel krusial Koulibaly di menit ke-69 menghentikan serangan lain dari Inter, yang dibangun Politano dan Perisic.

Di bawah tekanan, Napoli justru kehilangan satu pemain pada menit ke-80. Koulibaly mendapatkan dua kartu kuning sekaligus. Usai dikartu karena melanggar Politano, dia bertepuk tangan dan membuat wasit menghukumnya lagi.

Sebuah korner berujung peluang untuk Inter di menit ke-85. Umpan Politano disambar Icardi. Meret masih bisa menghalau bola.

Kemelut di kotak penalti Inter pada menit ke-89. Dua sepakan Insigne dihalau Handanovic, lalu tembakan Piotr Zielinski diblok Kwadwo Asamoah di garis gawang.

Gol pada akhirnya tercipta di menit pertama injury time. Keita Balde Diao mendapatkan bola di kiri lalu mengirim umpan silang mendatar. Icardi melepaskan bola dan Lautaro Martinez di belakangnya menyelesaikan dengan tembakan kaki kiri.

Di saat-saat terakhir, Napoli kembali dihukum kartu merah. Insigne kehilangan kesabaran terlibat ketegangan dengan Keita. Inter pun menutup laga dengan kemenangan dramatis 1-0.

Susunan pemain:

Inter: Handanovic; D’Ambrosio, De Vrij, Skriniar, Asamoah; Borja Valero (Vecino 64), Brozovic, Joao Mario (Lautaro Martinez 83); Politano, Icardi, Perisic (Keita Balde 74)

Napoli: Meret; Callejon, Albiol, Koulibaly, Mario Rui (Ghoulam 78); Fabian Ruiz, Allan, Hamsik (Maksimovic 24), Zielinski; Insigne, Milik (Mertens 70)

Ibra Bawa Milan Menangkan laga Melawan Parma

AC Milan sementara unggul 1-0 atas Parma pada babak pertama laga lanjutan Serie A, di stadion Ennio Tardini, Minggu, 18 Maret 2012.

Meskipun tampil di kandang lawan, Milan mencoba tampil agresif sejak awal laga. Mereka berhasil mencatatkan peluang di menit ke-3 melalui Stephan El Shaarawy, namun upaya pemain asal Italia itu berhasil digagalkan melalui tekel Alessandro Lucarelli.

Giliran Parma balik mengancam di menit ke-11. Sebastian Giovinco berhasil membaca bola operan Christian Abbiati kepada seorang pemain belakang, sayang tembakan yang dilepaskan pemain berjuluk Atomic Ant itu masih melenceng.

Milan akhirnya mencatat keunggulan di menit ke-17. Gol dicetak oleh Zlatan Ibrahimovic lewat titik putih.

Pelatih itu sendiri diberikan setelah bola mengenai tangan seorang pemain bertahan Gialloblu  di kotak terlarang.

Sudah unggul, Rossoneri tidak mau mengendurkan serangan. Mereka terus mencoba meraih tambahan gol, walaupun masih belum berbuah hasil hingga turun minum.

Susunan pemain:

Parma : Antonio Mirante, Cristian Zaccardo, Gabriel Paletta, Alessandro Lucarelli, Jonathan, McDonald Mariga, Stefano Morrone, Jaime Valdes, Jonathan Biabiany, Sergio Floccari, Sebastian Giovinco.

AC Milan : Christian Abbiati, Gianluca Zambrotta, Daniele Bonera, Thiago Silva, Luca Antonini, Antonio Nocerino, Massimo Ambrosini, Sulley Muntari, Urby Emanuelson, Zlatan Ibrahimovic, Stephan El Shaarawy.

AC Milan Empat Kali Alami Kekalahan

AC Milan pulang tanpa membawa poin setelah takluk 0-2 dari Lazio di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (2/2/2012). Peluang merebut puncak klasemen sementara Serie A terbuang.
Bagi Milan, kekalahan dari Lazio memberi catatan unik di musim 2011/2012. Milan tercatat telah menelan empat kekalahan dari klub besar. Masing-masing melawan Napoli 1-3 (19/9/11), Juventus 0-2 (11/10/11), Inter Milan 0-1 (15/1/12), dan Lazio 0-2 (2/2/12).

Menurut Pelatih Massimiliano Allegri, empat kekalahan tersebut bukan berarti timnya kurang bekerja keras. “Tapi, kami memiliki sikap dan mental yang berbeda dibandingkan dengan laga-laga lainnya. Jadi, kita harus meningkatkan mentalitas ketika saat bertanding dengan klub-klub papan atas,” ujarnya dikutip Football Italia.

Selanjutnya, Milan kembali bertemu Napoli di San Siro, Minggu (2/5/2012). Mampukah Milan keluar dari krisis mental melawan tim-tim besar untuk mengejar perolehan poin Juventus? “Kami memiliki kesempatan untuk melakukan yang lebih baik pada Minggu menghadapi Napoli. Liga masih panjang dan kami optimistis masih bisa mengejar Juventus,” ungkap Abbiati, yang berharap timnya tampil lebih baik.

Krasic Sudah Bulat Tinggalkan Juve

BERITA BOLA – Agen Milos Krasic mengungkapkan keinginan kliennya untuk pergi meninggalkan Juventus akhir musim nanti.

Krasic hanya mendapat sedikit kesempatan bermain sejak kedatangan Antonio Conte sebagai pelatih musim panas lalu. Dan dipercaya hal ini yang kemudian menjadi alasan Krasic untuk segera hengkang.

Bahkan sudah sejak bulan Januari lalu, Krasic ingin pergi dari Turin, namun sayangnya keinginannya itu masih belum terwujud. Di akhir musim nanti, menurut sang agen, Vlado Borozan, keputusan Krasic sudah bulat untuk meninggalkan Bianconeri.

“Krasic sudah pasti akan pergi di akhir musim nanti,” ucap sang agen kepada BERITA BOLA.

Namun Borozan menolak mengatakan klub yang akan menjadi perlabuhan Krasic berikutnya. Kabar yang beredar mengatakan jika pemain berusia 27 tahun itu bakal bermain di Inggris.

“Kita berbicara terlalu banyak mengenai Krasis saat ini. Kita tunggu saja hingga akhir musim nanti,” pungkas Borozan.

Di musim ini, Krasic hanya tercatat tampil di 7 laga Serie A dengan mencetak sebiji gol.

Juventus Manfaatkan Kelengahan Milan

BERITA BOLA – Peta perburuan Scudetto kembali berubah akhir pekan ini. Juventus yang sempat tertinggal empat poin, berhasil menggeser AC Milan dari puncak klasemen sementara.
Pekan lalu Bianconeri memangkas selisih menjadi dua poin usai Milan ditahan imbang 1-1 Catania. Juventus sendiri di pertandingan lain mampu mengungguli Napoli tiga gol tanpa balas.

Dan pada pertandingan Sabtu, 7 April 2012, Rossoneri secara mengejutkan ditaklukkan Fiorentina 1-2 di San Siro. Momentum itu rupanya tidak disia-siakan oleh anak-anak asuh Antonio Conte untuk mengambilalih tampuk Capolista.

Bertandang ke markas Palermo, Renzo Barbera, Juventus membawa pulang kemenangan 2-0. Mereka sekarang balik unggul satu poin dari Milan yang mengoleksi 65 poin.

Tergelincirnya Milan dari pucuk klasemen diyakini berkaitan erat dengan tampilnya mereka di Liga Champions. I Diavolo Rosso menderita kelelahan fisik dan mental usai bertemu Barcelona di perempatfinal.

Berbeda dengan Juventus yang hanya berkonsentrasi pada satu pertandingan di setiap pekannya, Milan dalam dua pekan terakhir memang dipaksa bekerja ekstra keras untuk menjaga kans mereka di dua kompetisi sekaligus.

Alhasil, Milan malah tidak bisa fokus. Mereka kemudian tersingkir dari Liga Champions dengan agregat 1-3 dari Barcelona.

Hasil buruk itu lalu diyakini berimbas kepada kepercayaan diri pemain mereka saat tampil di kompetisi lokal. Puncaknya adalah Sabtu lalu dimana mereka dipecundangi 1-2 oleh Fiorentina.

Tapi segala pendapat tersebut buru-buru dibantah oleh Massimiliano Allegri. Sang allenatore mengatakan kalau anak-anak asuhnya sudah lepas dari bayang-bayang kegagalan di Liga Champions.

“Tidak benar bahwa kekalahan dari Barcelona telah mempengaruhi Milan. Kami sudah melupakannya. Apalagi, hal itu hanya akan membuang energi,” kata Allegri.

“Kita harus menerima kekalahan ini dan melanjutkan perjuangan dengan tekad lebih,” sambungnya.
Kepercayaan Diri Juventus Meningkat

Keberhasilan Juventus menelikung Milan di posisi teratas klasemen sementara semakin meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk bisa merengkuh gelar untuk kali pertama sejak mencuatnya skandal Calciopoli pada 2006 silam. Conte selaku pelatih menegaskan kalau mimpi untuk mengangkat piala di akhir musim kini hanya bergantung pada usaha timnya sendiri.

“Saya selalu lebih memilih untuk berada di puncak klasemen (dalam perburuan gelar). Karena dengan situasi seperti itu, kini segalanya bergantung kepada kemampuan kami,” ujar Conte.

Yang dikatakan Conte lepas laga kontra Palermo tersebut berbeda dengan ucapannya beberapa pekan sebelumnya. Ketika itu Conte terkesan mulai pasrah dengan mengatakan bahwa langkah Milan dalam mempertahankan gelar di musim ini agaknya sulit dihentikan.

“Mereka begitu mengesankan. Milan super favorit untuk memenangkan gelar. Namun kami juga harus melihat perjuangan tim yang membanggakan sejauh ini,” kata Conte.

Portiere andalan Juventus, Gianluigi Buffon, rupanya mengamini penyataan benada pesimis Conte kala itu. “Saya pikir, kami memiliki sedikit kesempatan. Ambisi merebut gelar terlampau tinggi,” kata Buffon. “Tapi saya pribadi masih berharap bisa mendapatkannya, meskipun tidak begitu yakin,” sambungnya.
Tujuh Laga Sisa

Bagaimanapun Serie A masih menyisakan tujuh laga lagi. Baik Juventus maupun Milan masih sama-sama punya kans untuk merebut gelar.

Di lihat dari calon-calon lawan yang akan dihadapi, Conte mengatakan kalau Milan sedikit lebih beruntung karena hanya akan bersua tim-tim papan tengah ke bawah. Satu-satunya penantang berat Zlatan Ibrahimovic Cs adalah Inter Milan. Dua tim satu kota itu akan saling baku hantam pada 6 April 2012 atau di Giornata 37.

“Milan memiliki keuntungan dengan jadwal pertandingan yang lebih mudah. Tapi Juventus kini sudah berada di jalur yang benar,” kata Conte.

Sementara Juventus diketahui masih akan berjumpa dua tim ibukota, AS Roma dan Lazio. Untungnya tim Zebra akan bertindak sebagai tuan rumah di dua laga tersebut.

Lazio sendiri saat ini berada di posisi ketiga klasemen sementara dengan koleksi 54 poin. Mereka dipastikan akan memberikan perlawanan sengit pada Kamis, 12 April mendatang, demi menjaga peluang lolos ke Liga Champions musim depan.

Sementara Roma bertandang ke Juventus pada Minggu, 22 April mendatang. Giallorossi yang mengumpulkan 47 poin dan duduk di posisi keenam juga tengah berupaya menembus zona Liga Champions. Mereka harus bersaing ketat dengan Lazio, Udinese dan Napoli.

Jventus Dijatuhi Denda

BERITA BOLA – Sejumlah tifosi Juventus melakukan aksi rasisme saat melawan AC Milan.

Di leg kedua semifinal Coppa Italia 2011/12 yang digelar di Juventus Arena dan berkesudahan imbang 2-2 itu, sejumlah tifosi fanatik Bianconeri menyuarakan yel-yel berbau rasisme terhadap beberapa pemain Rossoneri.

Tak pelak, denda sebesar 20.000 Euro pun dijatuhkan untuk Juventus.

Juventus lolos ke final dengan agregat 4-3. Pada partai puncak yang digelar 20 Mei di Olimpico, Juventus akan ditantang oleh Napoli, yang sukses menyingkirkan Siena di semifinal.

Napoli sendiri, di final nanti, takkan diperkuat oleh gelandang Walter Gargano yang terkena akumulasi kartu kuning.

Juventus adalah kolektor sembilan gelar juara Coppa Italia. Terakhir kali mereka meraihnya adalah pada musim 1994/95 silam