Arsip Kategori: Liga Lain

Klopp: Gerrard Layak Jadi Suksesorku di Liverpool

Juergen Klopp menilai Steven Gerrard adalah sosok yang tepat untuk menjadi penggantinya di kursi manajer Liverpool. Stevie-G kini menjalani musim yang baik dengan Rangers FC.

Gerrard saat bermain punya catatan luar biasa kala membela Liverpool. Ia mencatatkan 710 penampilan dengan torehan 186 gol bersama The Reds dari musim 1998-2015.

Pascapensiun, Gerrard melanjutkan kariernya sebagai manajer Rangers FC. Ia saat ini memasuki musim keduanya di klub asal Kota Glasgow tersebut.

Pada musim pertamanya di Rangers, Gerrard mampu membawa tim besutannya menembus Liga Europa dengan finis sebagai runner-up di bawah Celtic FC. The Gers musim ini juga terus menguntit sang rival sekota di puncak klasemen

Mereka berada di posisi kedua dengan 15 poin dari enam laga. Hanya tertinggal satu poin dari Celtic.

Catatan tersebut membuat Klopp merasa Gerrard bakal menjadi sosok yang tepat untuk menjadi suksesornya. Ia yakin pria 39 tahun ini bakal menjadi kandidat manajer Liverpool jika ia kehilangan jabatannya dalam waktu dekat.

“Jika saya dipecat oleh Liverpool besok, mungkin Kenny Daglish akan menjadi pilihan pertama untuk menggantikan saya. Namun mereka bisa saja membawa Stevie dari Glasgow,” ujar Klopp dikutip dari Fourfourtwo.

“Jika Anda bertanya siapa yang harus menjadi penerus saya, saya akan mengatakan Stevie. Saya akan membantunya kapan pun yang saya bisa.”

“Seandainya seseorang mendapatkan pekerjaan Anda, ini bukan karena mereka. Ini soal Anda tidak cukup baik,” tambahnya.

Berita Transfer – AC Milan Bidik Bek Potensial Milik RB Leipzig

AC Milan dikabarkan mengincar bek tengah muda milik RB Leipzig, Dayot Upamecano, pada bursa transfer musim panas 2019.

Dayot Upamecano menjadi batu karang di lini belakang RB Leipzig kala mengarungi Liga Jerman musim 2018-2019.

Pertahanan solid yang dimainkan bek berusia 20 tahun tersebut membuat Leipzig hanya kebobolan 29 gol pada musim lalu.

Penampilan terbaik Dayot Upamecano terjadi ketika membela RB Leipzig pada musim 2017-2018 dengan total 41 penampilan di berbagai ajang.

Cedera lutut pada tengah musim 2018-2019 membuatnya hanya bermain total sebanyak 22 laga di semua ajang kompetitif RB Leipzig.

Bakatnya mulai tercium oleh klub-klub top Eropa sejak bermain reguler bersama RB Leipzig pada musim 2017-2018.

AC Milan dikabarkan menjadi salah satu klub yang menginginkan jasa bek asal Prancis tersebut. Dilansir BolaSport.com dari Calciomercato, pihak manajemen menginginkan pertemuan dengan salah satu agen Upamecano guna mencari peluang untuk mencapai kesepakatan dengan Leipzig.

Namun, kesepakatan kedua klub sulit terwujud mengingat harga Upamecano yang cukup mahal.

RB Leipzig membanderol Upamecano senilai 35 juta euro (sekitar Rp 554 miliar), jumlah tersebut dirasa tidak realistis mengingat I Rossoneri baru saja terkena sanksi Financial Fair Play (FFP) dari UEFA. Di sisi lain, Milan butuh tambahan pemain di lini belakang untuk mengarungi musim 2019-2020.

Mereka hanya menyisakan Andre Romagnoli dan Mateo Mussachio sebagai bek tengah akibat Mattia Caldara yang cedera panjang hingga akhir 2019. Sebelum diincar Milan, Upamecano pernah nyaris bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim dingin lalu. Sebagai palang pintu, bek asal Prancis itu tidak hanya dibekali fisik yang kuat dan tekel cerdas, tetapi juga memiliki kecepatan meski berpostur bongsor.

Hasil Copa America, Gelar Ke-9 Brasil Diwarnai Penalti dan Kartu Merah

Brasil sukses menjadi juara Copa America 2019 setelah menundukkan Peru dengan skor 3-1 pada pertandingan final yang berlangsung di Stadion Maracana, Minggu (7/7/2019) atau Senin dini hari pukul 03.00 WIB.

Gol-gol Brasil dicetak oleh Everton (menit ke-15), Gabriel Jesus (menit ke-45+3), dan penalti Richarlison (menit ke-90).

Peru hanya mampu membalas lewat sepakan penalti Paolo Guerrero pada menit ke-44.

Adapun Brasil harus bermain dengan 10 orang dalam 20 menit terakhir laga setelah Gabriel Jesus diusir keluar lapangan oleh wasit Roberto Tobar.

Kemenangan ini membuat Tim Samba berhak meraih gelar Copa America yang ke-9 sejak turnamen tersebut bergulir.

Brasil juara pada edisi 1919, 1922, 1949, 1989, 1997, 1999, 2004, 2007, dan 2019.

Jalan Pertandingan

Brasil sudah terlihat unggul setelah menguasai jalannya pertandingan dengan keunggulan penguasaan bola mencapai 54 persen berbanding 46 persen milik Peru. Tuan rumah justru sempat tertekan pada menit-menit awal pertandingan setelah Philippe Coutinho melakukan handsball. Wasit Roberto Tobar lalu memberikan tendangan bebas kepada Peru.

Eksekusi tendangan bebas yang diambil Christian Cueva pada menit ke-3 hanya menyamping tipis di sisi kanan dari gawang Alisson Becker. Brasil mengambil inisiatif serangan memanfaatkan lebar lapangan dengan mengandalkan dua sisi sayap yang diisi oleh Everton dan Gabriel Jesus.

Brasil akhirnya mampu membuka keunggulan pada menit ke-15 melalui sontekan kaki kanan Everton. Ia memanfaatkan umpan silang Gabriel Jesus yang melakukan sedikit gerak tipu sebelum melepaskan umpan ke kotak penalti.

Everton yang tidak terkawal dengan santai menceploskan bola ke gawang Pedro Gallese. Brasil unggul 1-0 atas Peru. Tim Samba nyaris menambah keunggulan pada menit ke-23 lewat Philippe Coutinho andai sontekan kaki kanannya dari dalam kotak penalti tidak melebar tipis di sisi kanan gawang Peru setelah mendapat umpan datar dari Roberto Firmino.

Peru lebih banyak mengandalkan serangan melalui sayap kiri yang dimotori oleh Andre Carillo. Petaka bagi Brasil terjadi pada menit ke-44. Thiago Silva dianggap handsball setelah mencoba mengadang laju bola umpan datar Christian Cueva di dalam kotak penalti.

Sempat terjadi perdebatan antara pemain Brasil dan Peru dengan wasit Roberto Tobar yang membuatnya memutuskan untuk melihat VAR. Setelah ditinjau, hadiah penalti tetap diberikan untuk Peru. Paolo Guerrero yang ditunjuk sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya dengan baik.

Tendangan penaltinya gagal diadang Alisson Becker. Tendangan mendatar Guerrero menghunjam pojok kiri bawah gawang Brasil. Menjelang berakhirnya babak pertama, Peru yang baru menyamakan kedudukan justru dikejutkan oleh serangan balik Brasil.

Tepatnya pada menit ke-45+3, Gabriel Jesus membawa Brasil unggul 2-1. Memanfaatkan umpan datar Arthur Melo, Gabriel Jesus dengan tenang langsung menyambut umpan meski diadang oleh dua bek Peru. Brasil unggul 2-1 atas Peru hingga peluit akhir babak pertama dibunyikan.

Pada babak kedua, Brasil langsung mengambil inisiatif serangan.

Area sayap kembali menjadi andalan Brasil dalam membangun serangan. Brasil harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-70 setelah Gabriel Jesus menerima kartu kuning keduanya akibat melanggar keras Carlos Zambrano.

Protes dilancarkan oleh Jesus, tetapi wasit bergeming pada keputusannya.

Peru memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan melakukan serangan balik melalui sayap kiri yang dimotori oleh Andre Carillo. Peru nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-74 andai sepakan kaki kiri Miguel Trauco dari dalam kotak penalti tidak digagalkan oleh Alisson.

Keadaan berbalik dengan Peru yang mulai berani tampil menekan setelah Brasil hanya bermain dengan 10 pemain. Brasil justru lebih banyak bertahan dan sesekali melakukan serangan balik lewat Everton. Tim Samba memperlebar keunggulan menjadi 3-1 lewat sepakan penalti pemain pengganti, Richarlison, pada menit ke-90.

Hadiah penalti diberikan menyusul pelanggaran yang dilakukan Carlos Zambrano terhadap Everton, yang melakukan aksi individu menembus barikade pertahanan Peru.

Protes sempat dilancarkan kubu Peru menyusul keputusan wasit yang menunjuk titik putih.

Wasit Roberto Tobar kembali memutuskan melihat VAR untuk meninjau kembali dan sang pengadil lapangan tetap memutuskan hukuman penalti bagi Peru.

Copa America 2019, Kontribusi Lionel Messi Paling Miskin

Copa America 2019 bukan menjadi momen terhebat Lionel Messi bareng timnas Argentina.

Timnas Argentina menuntaskan kompetisi pada Copa America 2019 di Brasil dengan finis di peringkat ketiga.

Sepanjang turnamen, Lionel Messi cuma terlibat dalam dua gol Albiceleste.

Rinciannya adalah masing-masing satu gol dan assist.

Catatan tersebut menjadi kontribusi Messi paling miskin selama lima kali mengikuti Copa America.

“Benar, ini bukan Copa America terbaik saya. Bukan penampilan yang saya harapkan,” kata Messi setelah pertandingan perempat final melawan Venezuela.

Kali pertama ia berpartisipasi dalam pesta sepak bola Amerika Selatan adalah pada 2007. Pemilik empat gelar Liga Champions itu terlibat dalam tiga gol Tim Tango (dua gol dan satu assist). Pada edisi 2011, Messi sama sekali tak mencetak gol, tetapi mampu mengukir tiga assist.

Kontribusi Messi lebih besar pada kompetisi 2015, terlibat dalam empat gol Albiceleste lewat torehan satu gol serta tiga assist.

Adapun penampilan terbaik sang superstar terjadi dalam Copa America Centenario 2016. Saat itu, ia terlibat dalam sembilan gol Argentina (lima gol plus empat assist).

Van Gaal: Para Pemain PSG Tak Senang dengan Cara Main Neymar

Louis van Gaal sempat mengamati situasi di Paris Saint-Germain. Menurutnya, ada ketidakpuasan tim dengan cara bermain Neymar.

Masa depan Neymar di PSG terus dispekulasikan. Bintang asal Brasil itu dirumorkan bakal kembali ke Barcelona, klub yang ditinggalkannya dua tahun lalu. Didatangkan sebagai pemain termahal di dunia, seharga 222 juta euro, Neymar belum mampu membawa PSG melaju jauh di Liga Champions. Dalam dua musim terakhir, Les Parisiens mentok di babak 16 besar.

Neymar sendiri kabarnya tak puas dengan level persaingan Liga Prancis, di mana PSG tampil dominan. Rendahnya level persaingan itu diyakini membuat PSG jadi kurang gereget di kompetisi Eropa. Sementara pelatih legendaris Belanda Louis van Gaal menilai persoalan di PSG adalah kinerja sebagai tim. Setelah menyebut Neymar terlalu individualistis, dia juga meyakini skuat PSG tak suka gaya main Neymar yang kerap berlama-lama dengan bola dan memperlambat permainan.

“Mereka tak punya semangat tim yang tepat. Itu jelas. Saya melihat mereka di Parc des Princes ketika mereka mengalahkan Bayern 3-0 di Liga Champions pada 2017,” ujar Van Gaal dilansir AS.

“Saya melihat mereka di lapangan: rekan-rekan setim tak senang dengan gaya bermain Neymar. Dan mereka masih tak senang,” tambahnya.

Tampil Gemilang di Laga Uji Coba, Pemain Naturalisasi Ini Akan Dikontrak Persipura

Pemain naturalisasi asal Nigeria, Godstime Ouseloka diketahui sedang menjalani trial bersama Persipura Jayapura dalam sepekan terakhir.

Bek yang baru saja mendapatkan status sebagai Warga Negara Indonesia itu berhasil membuktikan bahwa dirinya layak menjadi salah satu pilihan di sektor pertahanan Persipura untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2019.

Mantan pemain Aceh United itu membuat pelatih Luciano Leandro terkesan selama menjalani trial. Pelatih asal Brasil itu berharap bisa memakai jasa Godstime untuk musim ini.

“Dia (Godstime) sudah kami beri rekomendasi kepada manajemen, dan sekarang komunikasi kerja sama antara pemain dan manajemen. Dan semoga bisa menemui kesepakatan untuk Godstime bisa ikut bersama kita di kompetisi,” ungkap Luciano, dikutip dari Cendrawasih Pos.

Godstime tampil gemilang dalam tiga laga uji coba bersama Persipura selama melakukan pemusatan latihan di Magelang. Bahkan, pemain berusia 30 tahun itu sukses menyumbang satu gol saat Persipura mencukur Persitema Temanggung yang berakhir dengan skor 4-1.

“Waktu dalam uji coba kami lihat dia tampil bagus, dan menurut saya dia akan membantu kami di kompetisi. Karena kompetisi ini cukup panjang, pasti kami perlu banyak pemain. Kami perlu rotasi pemain, jadi aku pikir dia akan bantu kami nanti,” pungkas Luciano.

Legenda Italia Bandingkan Kean dan Balotelli

Gelandang elegan asal Italia, Andrea Pirlo memiliki saran untuk mantan rekannya Mario Balotelli.

Pirlo mengatakan bahwa Balotelii harus mengambil contoh pemain muda seperti Moise Kean, karena dirinya tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan padanya.

Pirlo pensiun dari sepak bola pada 2017, mengakhiri karirnya di MLS bersama New York City FC, dan mantan gelandang Juventus itu mengakui dia masih tetap berlatih dan bermain.

“Saya sangat baik, saya tidak ketinggalan harus berlatih setiap hari dan saya rindu bisa tinggal bersama keluarga saya lebih banyak,” katanya kepada Gazzetta dello Sport.

“Setelah 25 tahun sebagai pemain, saya tidak ingin segera mencari pekerjaan lain. Saya masih harus memikirkan apa yang harus dilakukan.

“Saya merasa senang di lini tengah Italia ini. Ada tiga gelandang berkualitas dan satu misi: selalu bermain sepak bola. Juga melawan Finlandia: singkatnya, saya akan menyebutnya modern. ” Kean menandai debutnya di Italia dengan mencetak gol melawan Finlandia pada hari Sabtu, sementara Balotelli tak dipanggil oleh Roberto Mancini untuk jeda internasional kali ini.

“Dia kembali bermain dan, menurut pendapat saya, dia akan kembali menjadi bagian tim nasional, ”kata pemain berusia 39 tahun itu tentang Balotelli yang kali ini bermain untuk Olympique Marseille.

“Jika dia benar-benar menerima dia tidak punya alasan lagi, itu saja akan menjadi pertanda baik. Namun, sementara itu benar bahwa kami memanggil Kean, mengingat penampilannya di Udinese bersama dengan Juventus.”

“Dia tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang ditempatkan di dalam dirinya dan ketika dia bermain, dia sering mencetak gol. Dia menawarkan banyak hal.”

Ronaldo Cedera, Portugal Ditahan Imbang Serbia

Pemain bintang asal Juventus, Cristiano Ronaldo mendapat cedera saat Portugal tampil di babak kualifikasi Kejuaraan Eropa 2020 melawan Serbia.

Ronaldo nampak mendapati cedera hamstring ketika berusaha melakukan drible dan digantikan di menit ke-31.

Serbia memimpin lebih dulu melalui eksekusi penalti dari Dusan Tadic tetapi tuan rumah menyamakan kedudukan melalui serangan spektakuler dari Danilo Pereira.

Juara bertahan Euro 2016 Portugal telah memulai babak kualifikasi ini dengan dua hasil imbang di kandang. Sebelumnya Mereka ditahan imbang tanpa gol oleh Ukraina pada hari Jumat.

Portugal mengira mereka mendapat penalti ketika wasit menunjuk titik putih setelah bola mengenai lengan Antonio Rukavina dari sundulan jarak dekat Andre Silva.

Namun, setelah berunding dengan seorang asisten, sang wasit membalikkan keputusannya.

Tuan rumah juga beruntung bisa menyelesaikan pertandingan dengan 10 pemain saat Pepe, yang mendapat kartu kuning di babak pertama, usai melanggar Tadic di menit ke-57, tetapi lolos dari hukuman lebih lanjut.

Mereka harus bermain tanpa Ronaldo yang saat ini berusia 34 tahun untuk 59 menit terakhir setelah dia mengalami cedera hanya dalam penampilan internasional keduanya sejak Piala Dunia 2018 musim panas lalu.

Klubnya, Juventus, unggul 15 poin di puncak Serie A Italia dan menghadapi Ajax di perempat final Liga Champions.

Leg pertama akan berlangsung di Amsterdam pada 10 April, dengan leg kedua di Turin pada 16 April.